Minggu, 15 Maret 2020

Jurnal Reaksi-Reaksi Aldehid dan keton



JURNAL PRAKTIKUM
KIMIA ORGANIK I








DISUSUN OLEH :
M. RIYO AGUNG KURNIA
(NIM : A1C118011)
         
DOSEN PENGAMPU:
Dr. Drs. SYAMSURIZAL, M.Si



PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA
PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2020



I.                   Judul               : Reaksi-Reaksi Aldehid dan keton
II.                Hari, Tanggal : Rabu,  1 April 2020
III.             Tujuan            : Adapun tujuan dilakukannya praktikum  ini yaitu:
1.      Dapat  mengetahui dan memahami azas reaksi senyawa karbonil
2.      Dapat mengetahui dan memahami perbedaan reaksi antara aldehid dan  keton.
3.      Dapat menjelaskan jenis pengujian kimia sederhana yang dapat membedakan aldehid dan keton.

IV.             Landasan Teori
Salah satu senyawa organik yaitu aldehid dan keton. Senyawa ini memiliki perbedaan sifat fisika, namun secara kimia sifatnya mirip. Aldehid dan keton dapat larut dalam pelarut air karena sifat kepolarannya yang dapat larut di dalam air. Kepolarannya yang sangat tinggi menyebabkan aldehid dan keton mempunyai titik didih yang tinggi dibandingkan alkena.Reaksi oksidasi merupakan salah satu cara untuk mengetahui adanya aldehid dan keton. Aldehid dan keton memiliki perbedaan kereaktifan, dimana keton merupakan reduktor yang lebih lemah dibandingkan aldehid(http://syamsurizal.staff.unja.ac.id/2019/03/20/reaksi-reaksi-aldehid-dan-keton198/
            Saat aldehid dan keton dioksidasi, ia akan menghasilkan produk yang berbeda, berikut reaksinya :

Membedakan senyawa tersebut dapat berdasarkan kerektifan yag berebda terhadap oksidator. Perbedaan lainnya, dengan tollens keton tidak berekasi sedangkan pada aldehid dapat membentuk cermin perak. Biasanya perak tersebut akan mengendap di dasar tabung seperti cermin(Tim kimia anorganik,2016).
Senyawa penyususun dari aldehid dan keton adalah oksigen, karbon dan hidrogen. Ia . memiliki gugus karbonil, sehingga ia disebut senyawa karbonil. Aldehid memiliki sangat reaktif jika diadisi secara nukleofilik dan mudah teroksidasi. Senyawa ini didapat dari oksidasi alkohol primer. Sedangkan keton didapat dari oksidasi alkohol sekunder (Sastroamidjojo,2011).
Aldehid dan keton memiliki sifat dan karakternya masing-masing. Keton mempunyai sifat tidak berwarna, dapat dengan mudah direduksi oleh gas hidrogen, titik didihnya tinggi dan bersifat polar sebab ia mudah larut dalam air. Sedangkan aldehid ia memiliki sifat berbau tidak enak pada suhu kamar dengan wujud gas, dan berbau enak jika dalam wujud cair, titik didihnya juga tinggi sama seperti keton(Iqbal,2010).
Menurut Fessenden(1997), pembuatan aldehid dapat dilakukan dengan cara :
 1. Dari natrium karboksilat dan garam natrium format dengan cara destilasi kering.
 2. Asam karboksilat tertentu dapat direduksi untuk menghasilkan aldehid.
 3. Dalam industri, pembuatan formalin dapat dilakukan dengan oksidasi alcohol primer menggunakan katalis Cu/Ag.
   4.      Dengan memutus ikatan rangkap yang terdapat hidrogen finilik.
 5. Dapat dibuat dengan alkil ester menggunakan reagen grignard.

V.       Alat dan Bahan
5.1  Alat
Alat yang digunakan dalam percobaan ini yaitu :
1.      Tabung reaksi
2.      Pengaduk
3.      Pipet tetes
4.      Erlenmeyer
5.      Gelas piala
6.      Corong Buchner
7.      Penangas
8.      Tabung Uji
9.      Corong Hirsch
10.  Tabung Reaksi besar
11.  Peralatan untuk merefluck

5.2  Bahan
Bahan yang digunakan dalam percobaan  ini yaitu :
1.      NaOH
2.      Formaldehid
3.      Pereaksi  tollens
4.      Perak nitrat
5.      Benzaldehid
6.      Formalin
7.      Aquades
8.      Sikloheksanon
9.      Metanol
10.  Fenilhidrazin
11.  Iodium
12.  Hidroksilamin HCl
13.  Kalium Iodida
14.  Asetaldehid
15.  Amonium Hidroksid
16.  Aseton
17.  Pereaksi fehling
18.   CuSO4 5H2O
19.  Natrium kalium tetrat
20.  n-heptanaldehid
21.  Air es
22.  HCl
23.  Pereaksi benedict
24.  Natrium sitrat
25.  Natrium karbonat
26.  NaHSO3


VI.    Prosedur Kerja
6.1  Uji Cermin  Kaca Tolens


6.2  Uji Fehling dan Benedict



6.3  Adisi Bisulfit



6.4  Pengujian dengan Fenilhidrazin


6.5  Pembuatan  Oksim


6.6  Rekasi Haloform


Berikut ini Adalah video yang dapat menjadi referensi untuk melakukan  praktikum diatas.

Permasalahan :
   1.      Pada video, mengapa keton tidak bereaksi saat ditambahkan reagen tollens maupun fehling?
   2.      Pada video, mengapa uji senyawa  X dengan menggunakan fehling A dan B memerlukan   pemanasan? Apa fungsi pemanasan tersebut?
   3.      Pada video mengapa bahan yang digunakan tembaga saat dicelupkan pada methanol? Bisakah tembaga ini diganti dengan bahan lain?

Selasa, 10 Maret 2020

Laporan Reaksi-Reaksi Hidrokarbon




LAPORAN PRAKTIKUM
KIMIA ORGANIK I








DISUSUN OLEH :
M. RIYO AGUNG KURNIA
(NIM : A1C118011)
         
DOSEN PENGAMPU:
Dr. Drs. SYAMSURIZAL, M.Si



PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA
PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2020


           

VII. Manfaat Praktikum
  Adapun manfaat dilakukannya praktikum ini yaitu :
1.      Praktikan dapat  menegetahui perbedaan sifat kimia hidrokarbon alifatik jenuh dan tak jenuh.
2.      Praktikan dapat mengetahui jenis reaksi kimia untuk membedakan senyawa hidrokarbon.
3.      Praktikan dapat mengetahui teknik pengujian senyawa hidrokarbon.

VIII. Prosedur Kerja
            Prosedur kerja percobaan ini dapat dilihat pada link dibawah ini :
https://mriyoagungkurnia.blogspot.com/2020/03/jurnal-reaksi-reaksi-hidrokarbon.html?m=1

IX.  Hasil Pengamatan
8.1 Brom dalam Karbon Tetraklorida
No
Perlakuan
Hasil Pengamatan
1
1 ml alkana + 15 ml brom, digoncang lalu ditempatkan ditempat gelap
Warna kuning jernih dan tidak menimbulkan asap
2
1 ml alkana + 15 ml brom, digoncang dan diletakkan ditempat terang
Warna kuning keruh dan tidak menimbulkan asap
3.
1 ml dietil eter + 15  brom lalu digoncang
Terbentuk L1(Eter) dan L2(Brom). Menimbulkan asap.
4.
1 ml dietil eter + 1ml brom, lalu digoncangkan
Terdapat 2 lapisan , lapisan atas berwarna bening dan yang bawah berwarna cokelat

8.2  Brom
No
perlakuan
Hasil
1
Benzen dipanaskan 5 menit
Setelah dipanaskan benzen menguap (tidak tersisa dalam reaksi)
2
Benzena + paku dipanaskan 5 menit
Tidak menguap masih tersisa dalam tabung reaksi

8.3 Larutan kalium permanganat
No
perlakuan
Hasil
1
Diisi kalium  permanganat + 5  tetes n-  heksana
Ungu tanpa kemerahan
2
Diisi kalium  permanganat + 5  tetes eter
Ungu kemerahan

3
1 ml  benzena +  2 ml   kalium  permanganat
Warna tetap

8.4  Asam sulfat pekat
No
Perlakuan
Hasil
1
Dimasukkan kedalam tabung reaksi 2 ml asam sulfat 10 tetes eter kemudian diguncang
Larutan menjadi warna jingga, dan terasa panas pada saat dikocok
2
Dimasukkan 2 ml H2SO4 + 10 tetes n-heksana , lalu dikocok.
Larutan tidak larut sehingga terbentuk 2 lapisan , lapisan atas bening dan lapisan dibawah agak keruh

8.5  Asam nitrat
·         Benzena  
No
Perlakuan
Hasil
1
Dicampurkan  asam nitrat  4ml dan benzena 0,5 ml
Mengeluarkan asap
2
Dimasukkan batu didih
Mengeluarkan gelembung
3
Dididihkan campuran
Larutan  berwarna kuning  bening
4
Dituang  larutan kedalam es
Timbul asap dan baerbau menyengat

·         Eter
No
Perlakuan
Hasil
1
Dicampurkan asam nitrat 4ml dengan eter
Timbul gelembung
2
Diberi batu didih dan  dipanaskan
Timbul warna orange  pekat, timbul asap dan bau menyengat
3
Dituang  larutan kedalam es
Larutan kembali berwarna bening  dan bau bayclin

8.6  Bahan tak dikenal
No
Perlakuan
Hasil
1
Ditambahkan 2 ml zat x + 2ml air kemudian digoncangkan
Terdapat 2 lapisan , lapisan atas minyak jelantah dan bagian bawah air
2
Ditambahkan 2 ml zat  x  + H2SO4 2ml, lalu digoncang
Warnanya berubah menjadi kecoklatan dan baunya tidak sedap
3
Ditambahkan 2 ml zat x + 2 ml kloriform diguncangkan
Terdapat 2 lapisan , lapisan atas keruh dan lapisan bawah berwarna kuning

Benzena

1
Ditambahkan 2 ml benzena + 2ml air , kemudian diguncangkan
Terdapat 2 lapisan, lapisan atas lebih keruh dari pada lapisan bawah , dan dibagian atas ada gelembung
2
Ditambahkan 2ml zat benzena + 2ml H2SO4
Terdapat 2 lapisan, lapisan atas bening dan lapisan bawah keruh
3
Ditambahkan 2 ml zat benzen + 2ml kloroform diguncangkan
Terdapat cincin benzena
Terdapat 2 lapisan atas keruh   dan bagian bawah agak keruh.


X.    Pembahasan
            Terdapat dua penyusun komponen hidrokarbon yaitu karbon dan hydrogen. Hidrokarbon memiliki peranan dalam kehidupan seperti alat rumah tangga, bahan bakar kendaraan dan lain-lain. Aplikasi ini dapat diterapkan dengan mereaksikan pembakaran, baik secara sempurna maupun tidak sempurna. Hasil dari reaksi tersebut dapat berupa bahan bakar seperti gas, minyak tanah ataupun bensin(http://syamsurizal.staff.unja.ac.id/2019/01/21/reaksi-reaksi-hidrokarbon/).
Pada percobaan kali ini yaitu mengenai reaksi hidrokarbon. Dalam percobaan ini, dilakukan beberapa percobaan untuk reaksi hidrokarbon mulai dari reaksi brom dalam karbon tetraklorida, brom,larutan kalium permanganat, asam sulfat pekat,asam nitrat, dan beberapa bahan tak dikenal.
10.1 Brom dalam karbon tetraklorida.
           Pada percobaan ini, digunakan 4 buah tabung reaksi, tujuan dilakukannya percobaan ini, untuk mengetahui pengaruh cahaya terhadap kecepatan laju reaksi.Uji ini dikatakan positif atau berhasil jika ia menghasilkan gas yaitu gas HBr. Namun akan lebih baik jika digunakan kertas lakmus. Sebab dengan menggunakan kertas lakmus, perubahan dapat dilihat dari timbulnya warna pada kertas lakmus. Pada saat di campurkan 15 ml brom dengan 1 ml alkane dan ditempatkan ditempat yang gelap, menghasilkan warna kuning yang jernih. Namun tidak menghasilkan uap.berbeda dengan saat diletakkan ditempat yang terang warnanya sedikit lebih gelap dibandingkan warna larutan yang diletakkan di tempat yang terang.  Reaksi pada uji bromin, terdapat Br dalam karbon tetrakloroda yang ditambahkan pada tiap sampel.Pada tempat gelap rekasi yang terjadi akan lebih cepat dibandingkan reaksi yang ditempat teranng. Reaksi di tempat gelap menghasilkan suatu molekul baru yang tepisah dari sampel. Reaksinya yaitu :
CH3(CH2)4CH3  + Br2 è CH3(CH2)4CH2Br + HBr
C6H12 + Br2 è  C6H11Br + HBr
           Kemudian sampel yang digunakan diganti dengan dietil eter. Saat ditambahkan dengan dengan brom, menghasilkan 2 fasa larutan dimana larutan bagian atas atau L1 berwarna kuning dan larutan di bagian bawah atau L2 berwarna jernih. Sementara pada benzena,  saat ditetesi brom ia juga menghasilkan 2 lapisan dimana larutan bagian atas atau L1 berwarna bening dan larutan di bagian bawah atau L2 berwarna coklat.

10.2 Brom
            Reaksi yang terjadi pada percobaan ini disebut reksi halogenasi. Dimana terjadi reaksi antara benzena dan molekul halogen dengan bantuan katalis. Senyawa yang akan terbentuk dari rekasi ini yaitu aril halida dan asam halida.Pada percobaan ini, saat benzena dipanaskan, ia menguap dan tidak tersisa sedikit pun. Proses pemanasan menyebabkan benzena menguap menjadi gas, dan tidak meninggalkan larutan. Sementara saat dimasukkan paku kedalam larutan ini, larutan juga menguap namun larutannya masih tersisa pada tabung reaksi.
            Reaksi yang  terjadi pada percobaan ini disebut halogenasi. Sebab hasil dari reaksi ini adalah aril halide dan asam halide. Saat direaksikan dengan brom, maka akan terbentuk bromo benzena dan asam bromide. Berikut reaksinya :

10.3 Larutan kalium permanganat
          Sampel yan digunakan pada percobaan ini mempunyai prinsip untuk memperlihatkan pengaruh oksidator KMnO4 terhadap hidrokarbon alifatik, aromatic dan alisiklik. Dari ketiga sampel menunjukkan bahwa rekasi yang terjadi pada sampel tidak menghasilkan kerekatifan. Pada percobaan ini, ketika kalium permanganate di tetesi oleh n-hexana, hasil larutannya berwarna ungu sedangkan saat ditetesi dengan eter larutannya berwarna merah keunguan dan saat ditambahkan dengan kalium permanganat tidak menimbulkan perubahan warna. Uji ini dilakukan untuk melihat kerektifan dari benzene terhadap oksidator yang digunakan.

10.4 Asam sulfat pekat
            Pada asam sulfat pekat,saat asam sulfat ditetesi dengan eter, larutan berwarna jingga dan terasa panas saat dikocok. Sedangkan saat ditetesi oleh n-hexana, larutan tidak larut dan terbentuk dua lapisan dimana bagian atas bening dan bagian bawah berwarna agak keruh.Lapisan yang terbentuk ini, menunjukkan bahwa terjadi reaksi sulfonasi pada larutan.
Berpisahnya kedua larutan ini disebabkan reaksi sulfonasi dengan reaksi sebagai berikut :

10.5 Asam nitrat
            Ada 2 bahan yang digunakan pada percobaan ini yaitu benzena dan eter. Pada benzena, larutan mengeluarkan asap dan menimbulkan asap, berbau menyengat, dan larutannya berwarna kuning. Sedangkan pada eter, larutannya berwarna orange pekat, berbau menyengat, menimbulkan asap dan ia berwarna jernih kembali saat dimasukkan kedalam es. Bau yang ditimbulkan dari reaksi ini menunjukkan telah terjadi reaksi nitrasi pada larutan. Ada 2 tahapan pada rekasi ini tahapan pertama berjalan dengan lambat, terjadi serangan elektrofilik.


Sedangkan pada tahap kedua ia akan kembali membentuk katalis yang digunakan dalam reaksi.


           
10.6 Bahan tak dikenal
            Untuk bahan tak dikenal, ada 2 bahan yang digunakan yaitu minyak jelantah dan benzena. Yang masing-masing diuji dengan air, asam sulfat dan kloroform. Untuk minyak jelantah, saat diuji dengan air membentuk 2 lapisan, saat ditambahkan kloroform lapisan atas berwarna keruh dan lapisan bawah berwarna kuning. Sementara saat dimasukan asam sulfat warnanya berubah menjadi coklat dan menimbulkan bau yang tidak sedap.

XI.   Pertanyaan Pasca
   1.      Dari hasil pengamatan, pada uji bahan tak dikenal. Mengapa saat benzena di tambahkan dengan       larutan yang berbeda(aquades,asam sulfat, CHCl3) hasilnya berbeda-beda?
    2.      Pada uji brom, mengapa benzena yang dipanaskan dengan paku meninggalkan sedikit larutan sementara benzena yang dipanaskan tanpa paku menguap seluruhnya tanpa tersisa?
    3.      Pada uji brom dalam tetraklorida,sampel alkana yang ditambahkan dengan brom tidak menimbulkan asap saat mulut tabung ditiupkan. Mengapa hal tersebut dapat terjadi?

XII.  Kesimpulan
Dari percobaan tersebut, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
   1.      Pengujian hidrokarbon dapat dilakukan dengan halogenasi, sulfonasi, nitrasi dan uji bayer.
   2.      Pada reaksi subtitusi ada 3 golongan senyawa hidrokarbon, yaitu reaksi subtitusi, adisi, dan eliminasi.
   3.      Senyawa alifatik jenuh memiliki ikatan tunggal sedangkan senyawa alifatik tak jenuh memiliki ikatan rangkap.

XIII.       Daftar Pustaka

Marsuali,dkk.2004.Kimia Organik. Bandung : ITB

Riswiyanto.2009.Kimia Organik.Jakarta : Erlangga

Sumarjo.2010.Kimia Organik Jilid I .Bandung : UI Press.

Syamsurizal.,2019, Analisis Kualitatif Senyawa(http://syamsurizal.staff.unja.ac.id/2019/01/21/reaksi-reaksi-hidrokarbon/, Diakses Pada 2 Maret 2020).

Tim Kimia Organik.2020. Penuntun Praktikum Kimia Organik I. Jambi: Universitas Jambi


XIV.        Lampiran
Berikut adalah vidio rangkaian percobaan dan hasil dari percobaan yang dilakukan .
https://youtu.be/3njGYrI5Zx0


                    Mengambil n-hexana

                    Meneteskan benzena

                   Meneteskan aquades

                      Hasil dari uji Brom

             Hasil uji bahan tak dikenal

Kromatografi Lapis Tipis dan Kolom

JURNAL PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK I DISUSUN OLEH : M. RIYO AG...

Jurnal Praktikum 1