Sabtu, 25 April 2020

Kromatografi Lapis Tipis dan Kolom



JURNAL PRAKTIKUM
KIMIA ORGANIK I








DISUSUN OLEH :
M. RIYO AGUNG KURNIA
(NIM : A1C118011)
         
DOSEN PENGAMPU:
Dr. Drs. SYAMSURIZAL, M.Si



PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA
PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2020



I.                   Judul               : Kromatografi Lapis Tipis dan Kolom
II.                Hari, Tanggal : Rabu,  April 2020
III.             Tujuan            : Adapun tujuan dilakukannya praktikum  ini yaitu:
1.      Dapat  mengetahui teknik-teknik dasar kromatografi lapis tipis dan kolom.
2.      Dapat membuat plat kromatografi lapis tipis dan kolom kromatografi.
3.      Dapat memisahkan suatu senyawa dari campurannya dengan kromatografi lapis tipis dan memurnikannya dengan kolom.
4.      Dapat memisahkan pigmen tumbuhan dengan cara kromatografi  kolom.

IV.             Landasan Teori
Kromatografi adalah teknik untuk menganalisis dalam kimia organic terutama dalam pemisahan campuran. Pemisahan ini dilakukan untuk memisahkan komponen dari suatu campuran. Kromatografi terbagi menjadi beberapa jenis diantaranya yaitu kromatografi lapis tipis,kromatografi kertas, kromatografi gas, kromatografi cair,kromatografi kolom, kromatografi  afinitas dan kromatografi ion. Meskipun banyak jenisnya, namun prinsip dasar penggunaannya sama.Dalam percobaan ini akan dilakukan 2 percobaan yaitu kromatografi lapis tipis dan kromatografi kolom(http://syamsurizal.staff.unja.ac.id/2019/04/10/325teknik-pemisahan-dengan-khromatografi/)
Pemisahan campuran menjadi komponen dengan perbedaan sifat fisiknya disebut kromatografi. Alatnya berupa kolom dimana didalamnya diisi fasa stasioner. Campuran ditambahkan ke kolom dari ujung satu keujung yang lain. Pemisahan akan diperoleh dari perbedaan laju setiap komponen dalam kolom, yang ditentukan dengan kekuatan absorbs antara fasa diam dan fasa mobile(Hernani,2015).
Untuk memisahkan senyawa dalam bentuk ekstrak, maka dapat digunakan kromatografi kolom sebab waktu pemisahannya tidak lama dan biayanya lebih murah. Hasil dari pemisahan ini dapat berupa campuran atau senyawa yang telah murni.kromatografi lapis tipis mirip dengan kromatografi kertas, yang membedakannya hanya media yang digunakan untuk pemisahnnya saja. Lapis tipis adsorben ini berlaku sebagai fasa diam (Kusmiyati,2011).
Komponen terpenting dalam proses pemisahan kromatografi adalah fasa diam, sebab dengan adanya fasa diam maka akan terpisah komponen-komponen dari campuran.Fasa diam dapat berupa berbentuk kecil atau cairan yang umumnya dilapisi oleh padatan pendukung. Fasa gerak dapat bersifat inert maupun berinteraksi dengan analit tersebut.Bentuknya dapat berupa cairan, gas inert yang dapat dipakai carrier gas senyawa mudah menguap(krisma,2013).
Menurut Harbone(2014) ada beberapa kecenderungan dalam proses kromatografi adalah sebagai berikut :
a)      Kecenderungan molekul-molekul komponen untuk melarut dalam cairan.
b)      Kecenderungan molekul-molekul komponen untuk melekat pada permukaan padatan halus.
c)      Kecenderungan molekul-molekul komponen untuk bereaksi secara kimia.
Komponen yang akan dipisahkan harus mempunyai kemampuan berinteraksi dengan fasa diam dengn cara melarut didalamnya dan harus larut dalam fasa gerak.

V.       Alat dan Bahan
5.1  Alat
Alat yang digunakan dalam percobaan ini yaitu :


1.      Plat kaca
2.      Oven
3.      Kaca besar
4.      Pita selotip
5.      Gelas piala
6.      Batang Pengaduk
7.      Bejana
8.      Cawan petri
9.      Pipet tetes
10.  Tabung reaksi
11.  Pipa gelas kapiler
12.  Pensil
13.  Penggaris
14.  Lumpang
15.  Corong pisah
16.  Glass wool



5.2  Bahan
Bahan yang digunakan dalam percobaan  ini yaitu :


1.      Metanol
2.      Aquades
3.      Suspensi silika gel
4.      10 ml methanol
5.      Asam asetat
6.      Eter
7.      Benzena
8.      Kafein
9.      Cairan ekstrak obat
10.  Kristal iod
11.  Petrolium eter
12.  Kristal na-sulfat anhidrat
13.  Selulosa
14.  Kalsium karbonat
15.  Aseton






VI.    Prosedur Kerja



Berikut ini Adalah video yang dapat menjadi referensi untuk melakukan  praktikum diatas.
https://youtu.be/OZKuZ_w2Fg0

Permasalahan :
1.Berdasarkan percobaan dari Vidio diatas,  bagaimana prinsip kerja dari kromatografi Lapis Tipis?

2. Apa fungsi menjenuhkan eluen dan apa yang menandakan eluen tersebut telah jenuh?

3. Bagaimana noda yang dihasilkan dari proses KLT ?dan mengapa noda tersebut harus disinari dengan sinar UV?


7 komentar:

  1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  2. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  3. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  4. Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, saya Sari Bulan akan mencoba menjawab pertanyaan nomor 1, Prinsip kerjanya memisahkan sampel berdasarkan perbedaan kepolaran antara sampel dengan pelarut yang digunakan.Teknik ini biasanya menggunakan fase diam dari bentuk plat silika dan fase geraknya disesuaikan dengan jenis sampel yang ingin dipisahkan.Larutan atau campuran larutan yang digunakan dinamakan eluen. Semakin dekat kepolaran antara sampel dengan eluen maka sampel akan semakin terbawa oleh fase gerak tersebut.

    BalasHapus
  5. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  6. Perkenalkan Saya Rahmadansah Nim A1C118066, disini saya akan membantu menjawab permasalahan nomor 2, fungsi menjenuhkan eluen adalah untuk mempermudah melihat noda yang menempel pada proses kromatografi pada saat plat KLT dimasukan kedalam eluen yang sudah jenuh tersebut. suatu perpindahan komponen-komponen zat yang dianalisa dari suatu fasa yang bergerak (eluen) menuju ke fasa lain yang diam (adsorben) yang dilaluinya. Eluen berfungsi sebagai pelarut yang dipakai dalam proses migrasi/pergerakan dalam membawa komponen-komponen zat sampel atau fasa yang bergerak melalui fasa diam dan membawa komponen-komponen senyawa yang akan dipisahkan. Cara melihat eluen sudah jenuh adalah ketika molekul atau ion eluen tersebut telah maksimum pada kesetimbangan dimana disini dapat dilakukan dengan cara mengoyang-goyangkan eluen agar tercampur secara homogen dan menguji nya dengan memasukan kertas saring kedalam eluen tersebut. Kalau eluen benar benar jenuh dibuktikan dengan hasil noda yang ditunjukkan pada plat KLT benar benar tampak.

    BalasHapus
  7. Assalamu'alaikum Wr.Wb.
    DARA KUMALASARI
    A1C118038
    akan menjawab permasalahan no 3
    Terdapat 6 bulatan noda dimana jarak titik tengah noda no1 4 cm dari tempat pentotolan dan batas bawah samai batas atas nya adalah 5 cm jadi nilai Rf nya adalah 0.8
    Noda disinari sinar UV supaya semua noda tampak jelas , noda yang kurang jelas/tampak akan lebih jelas/tampak jika disinari sinar UV. sekian dan terimakasih. semoga membantu

    BalasHapus

Kromatografi Lapis Tipis dan Kolom

JURNAL PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK I DISUSUN OLEH : M. RIYO AG...

Jurnal Praktikum 1