JURNAL PRAKTIKUM
KIMIA ORGANIK I
DISUSUN OLEH :
M.
RIYO AGUNG KURNIA
(NIM
: A1C118011)
DOSEN
PENGAMPU:
Dr.
Drs. SYAMSURIZAL, M.Si
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA
PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2020
I.
Judul : Reaksi-Reaksi
Aldehid dan keton
II.
Hari, Tanggal : Rabu, 1 April 2020
III.
Tujuan : Adapun tujuan
dilakukannya praktikum ini yaitu:
1.
Dapat mengetahui dan memahami azas reaksi senyawa
karbonil
2.
Dapat
mengetahui dan memahami perbedaan reaksi antara aldehid dan keton.
3.
Dapat
menjelaskan jenis pengujian kimia sederhana yang dapat membedakan aldehid dan
keton.
IV.
Landasan Teori
Salah satu senyawa organik yaitu aldehid dan keton.
Senyawa ini memiliki perbedaan sifat fisika, namun secara kimia sifatnya mirip.
Aldehid dan keton dapat larut dalam pelarut air karena sifat kepolarannya yang
dapat larut di dalam air. Kepolarannya yang sangat tinggi menyebabkan aldehid
dan keton mempunyai titik didih yang tinggi dibandingkan alkena.Reaksi oksidasi
merupakan salah satu cara untuk mengetahui adanya aldehid dan keton. Aldehid
dan keton memiliki perbedaan kereaktifan, dimana keton merupakan reduktor yang
lebih lemah dibandingkan aldehid(http://syamsurizal.staff.unja.ac.id/2019/03/20/reaksi-reaksi-aldehid-dan-keton198/
Membedakan senyawa tersebut dapat berdasarkan
kerektifan yag berebda terhadap oksidator. Perbedaan lainnya, dengan tollens
keton tidak berekasi sedangkan pada aldehid dapat membentuk cermin perak.
Biasanya perak tersebut akan mengendap di dasar tabung seperti cermin(Tim kimia
anorganik,2016).
Senyawa penyususun dari aldehid dan keton adalah
oksigen, karbon dan hidrogen. Ia . memiliki gugus karbonil, sehingga ia disebut
senyawa karbonil. Aldehid memiliki sangat reaktif jika diadisi secara
nukleofilik dan mudah teroksidasi. Senyawa ini didapat dari oksidasi alkohol
primer. Sedangkan keton didapat dari oksidasi alkohol sekunder
(Sastroamidjojo,2011).
Aldehid dan keton memiliki sifat dan karakternya
masing-masing. Keton mempunyai sifat tidak berwarna, dapat dengan mudah
direduksi oleh gas hidrogen, titik didihnya tinggi dan bersifat polar sebab ia
mudah larut dalam air. Sedangkan aldehid ia memiliki sifat berbau tidak enak
pada suhu kamar dengan wujud gas, dan berbau enak jika dalam wujud cair, titik
didihnya juga tinggi sama seperti keton(Iqbal,2010).
Menurut Fessenden(1997), pembuatan aldehid dapat
dilakukan dengan cara :
1. Dari
natrium karboksilat dan garam natrium format dengan cara destilasi kering.
2. Asam karboksilat tertentu dapat direduksi untuk menghasilkan aldehid.
3. Dalam
industri, pembuatan formalin dapat dilakukan dengan oksidasi alcohol primer
menggunakan katalis Cu/Ag.
4.
Dengan
memutus ikatan rangkap yang terdapat hidrogen finilik.
5. Dapat dibuat dengan alkil ester menggunakan reagen grignard.
V. Alat
dan Bahan
5.1 Alat
Alat yang digunakan
dalam percobaan ini yaitu :
1.
Tabung
reaksi
2.
Pengaduk
3.
Pipet
tetes
4.
Erlenmeyer
5.
Gelas
piala
6.
Corong
Buchner
7.
Penangas
8.
Tabung
Uji
9.
Corong
Hirsch
10. Tabung Reaksi besar
11. Peralatan untuk merefluck
5.2 Bahan
Bahan yang
digunakan dalam percobaan ini yaitu :
1.
NaOH
2.
Formaldehid
3.
Pereaksi tollens
4.
Perak
nitrat
5.
Benzaldehid
6.
Formalin
7.
Aquades
8.
Sikloheksanon
9.
Metanol
10. Fenilhidrazin
11. Iodium
12. Hidroksilamin HCl
13. Kalium Iodida
14. Asetaldehid
15. Amonium Hidroksid
16. Aseton
17. Pereaksi fehling
18. CuSO4
5H2O
19. Natrium kalium tetrat
20. n-heptanaldehid
21. Air es
22. HCl
23. Pereaksi benedict
24. Natrium sitrat
25. Natrium karbonat
26. NaHSO3
VI. Prosedur
Kerja
6.1 Uji Cermin Kaca
Tolens
6.2 Uji Fehling dan Benedict
6.4 Pengujian dengan Fenilhidrazin
6.5 Pembuatan Oksim
6.6 Rekasi Haloform
Berikut ini Adalah video
yang dapat menjadi referensi untuk melakukan
praktikum diatas.
Permasalahan :
1.
Pada
video, mengapa keton tidak bereaksi saat ditambahkan reagen tollens maupun fehling?
2.
Pada
video, mengapa uji senyawa X dengan
menggunakan fehling A dan B memerlukan pemanasan? Apa fungsi pemanasan
tersebut?
3.
Pada
video mengapa bahan yang digunakan tembaga saat dicelupkan pada methanol? Bisakah
tembaga ini diganti dengan bahan lain?
Hai riyo...
BalasHapusPerkenalkan saya suryani br nababan dengan nim a1c118093 ingin mencoba menjawab permasalahan pada no 2 dimana pemanasan di lakukan untuk mempercepat laju reaksi. Semogaembantu. Terimakasih
Hai riyo...
BalasHapusPerkenalkan saya suryani br nababan dengan nim a1c118093 ingin mencoba menjawab permasalahan pada no 2 dimana pemanasan di lakukan untuk mempercepat laju reaksi. Semogaembantu. Terimakasih
assalamu'alaikum Wr.Wb. saya DARA KUMALASARI dengan NIM : A1C118038 akan mencoba menjawab pertanyaan no 3 digunakan tembaga sebagai katalis untuk mempercepat reaksi metanol , bisa seng oksida, atau alumina. digunakan tembaga karena mudah ditemukan dan meiliki tingkat keamanan yang tinggi jika digunakan. terimakasih semoga membantu
BalasHapusAssalamualaikum saya Siti Asmiyah NIM A1C118094, saya akan menjawab no. 1. Saat fehling A dan B dicampur dan menghasilkan warna biru maka hal ini menunjukkan bahwa reagen tersebut dapat digunakan untuk menguji suatu senyawa tertentu terdapat mengandung aldehid atau keton pada sampel yang akan diuji. Sekian, semoga dapat membantu.
BalasHapusBaiklah Riyo perkenalkan saya TRIXIE FEDORA IMA GULO dengan NIM A1C118077, menjawab pertanyaan anda keton tidak bereaksi dengan tollens karena keton tidak memiliki gugus H+ dan OH- yang bebas
BalasHapus