LAPORAN PRAKTIKUM
KIMIA ORGANIK I
DISUSUN OLEH :
M.
RIYO AGUNG KURNIA
(NIM
: A1C118011)
DOSEN
PENGAMPU:
Dr.
Drs. SYAMSURIZAL, M.Si
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA
PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2020
VII. Manfaat Praktikum
Adapun manfaat
dilakukannya praktikum ini yaitu :
1.
Praktikan
dapat melakukan kristalisasi dengan benar.
2.
Praktikan
dapat memilih pelarut yang sesuai
3.
Praktikan
dapat menghilangkan dan menjernihkan warna larutan.
4.
Praktikan
dapat memisahkan campuran dengan cara kristalisasi.
VIII. Prosedur Kerja
Prosedur kerja percobaan ini dapat
dilihat pada link dibawah ini :
IX. Hasil
Pengamatan
9.1
Rekristalisasi
No
|
Perlakuan
|
Hasil
|
1
|
Dimasukkan dan dipanaskan 50ml air suling
|
Terbentuk gelembung-gelembung gas
|
2
|
Ditambahkan 0,5 gram asam benzoat yang tercemar dalam air panas
|
Larutan berwarna hitam
|
3
|
Disaring dengan kertas saring
|
Warna larutan jernih
|
4
|
Dijenuhkan larutan dengan memasukkan ke air es
|
Terbentuk Kristal berwarna putih mengkilap
|
5
|
Diuji titik lelehnya
|
Suhunya 115oC
|
9.2
Sublimasi
No
|
Perlakuan
|
Hasil
|
1
|
Dimasukkan 1-2 gr naftalen kecawan penguap. Tutup dengan kertas saring
yang telah dibuat lubang kecil
|
Zat tidak murni, sebab telah tercemar oleh pasir
|
2
|
Sumbat corong dengan gels wool atau kapas
|
Ada uap naftalen pada corong karena telah menyublim.
|
3
|
Hentikan pembakaran dan kumpulkan zat yang ada pada kertas saring.
|
Adanya zat yang menguap pada kertas saring. Titik lelehnya 92 C.
|
X. Pembahasan
Pencampuran
beberapa jenis pelarut untuk malarutkan suatu zat perlu dipahami oleh
praktikan. Seorang praktikan harus mengetahui jenis-jenis pelarut, tingkat
kepolaran, dan dapat menguasai penggunaan alat bahan dan waktu yang seefesien
mungkin dalam melakukan pemurnian zat padat.Saat proses pemurnian telah selesai
hasil perlu diuji titik lelehnya dengan kromatografi lapis tipis (http://syamsurizal.staff.unja.ac.id/2019/03/07/pemurnian-zat-padat-organik93/)
Pada percobaan
ini, dilakukan rekrestalisasi dan sublimasi sebagai teknik untuk pemurnian zat
padat.
8.1 Rekristalisasi
Rekrestalisasi merupakan cara yang efektif untuk memurnikan
zat padat.bahan yang digunakan adalah asam benzoat yang sebelumnya telah
dikotori dengan senyawa lain. Saat asam benzoate dilarutkan dalam air, larutan
berubah menjadi hitam. Kemudian setelahnya di saring menggunakan kertas saring.
Fungsi dari penyaringan dengan menggunakan kertas saring adalah untuk
memisahkan antara zat murni dan senyawa pengotornya. Warna larutan setelah
disaring menjadi jernihdan endapan hitamnya tinggal di kertas saring. Kemudian dimasukkan air es kedalam larutan
yang telah disaring tadi tujuannya adalah untuk mengendapkan Kristal yang telah
terpisah dari zat pengotor. Setelah proses pendinginan, terbentuklah Kristal-kristal
putih di dalam tabung reaksi. Kemudian disaring kembali untuk mengambil kristal
putihnya. Dan diuji titik lelehnya.
8.2 Sublimasi
Percobaan
selanjutnya yaitu mengenai sublimasi. Sublimasi adalah pemurnian zat padat
dengan cara diembunkan uapnya. Jadi proses ini tidak melalui peleburan, melainkan
dengan menyublim yaitu perubahan wujud zat dari gas menjadi padat. Syarat utama
agar proses sublimasi dapat berjalan adalah campuran harus memiliki titik didih
yang berbeda. Pada percobaan ini, zat yang digunakan adalah naftalen. Dimana naftalen
yang digunakan telah dicemari dengan pasir. Saat proses pemanasan, terbentuk
uap naftalen pada corong. Pembentukan uap ini mengindikasikan adanya proses
penyubliman. Pada saat pembakaran dihentikan, zat yang telah terbentuk di kertas
saring dikumpulkan dan diuji titik lelehnya. Hasil titik lelehnya yaitu 84oC.
titik leleh naftalen ini berbeda dengan titik naftalen yang seharusnya. Titik
naftalen seharusnya 80,2 oC. perbedaan ini terjadi karena naftalen
telah melewati beberapa proses yang kemungkinan tidak sepenuhnya murni, artinya
ada senyawa lain yang masih mengotori naftalen sehingga titk lelehnya berbeda
sedikit dari yang seharusnya. Atau bias juga disebabkan kesalahan praktikan
dalam melakukan pengukuran titik leleh.
XI. Pertanyaan
Pasca
1. Pada
proses rekristalisasi digunakan air es untuk membentuk kristal? Apa yang
terjadi jika tidak digunakan air es? Apakah kristal tidak terbentuk apa bila
hanya didiamkan pada suhu ruang?
2. Pada
proses sublimasi digunakan pasir sebagai zat pengotor, apakah hasilnya akan
berbeda jika kita menggunakan zat pengotor yang lain? Apakah jenis zat pengotor
berpengaruh terhadap tingkat kemurnian zat?
3. Pada
pengujian titik leleh, hasil yang diperoleh praktikan tidak sama dengan titik
leleh yang seharusnya. Apakah perbedan titik leleh ini menandakan bahwa zat
yang diperoleh masih tercemar oleh zat lain? Coba jelaskan
XII. Kesimpulan
Dari percobaan tersebut, dapat ditarik kesimpulan
sebagai berikut :
1. Rekristalisasi
adalah metode pemurnian zat agar diperoleh zat yang murni.
2. Pelarut
yang sering digunakan dalam proses rekristalisasi adalah air. Sebab air
merupakan pelarut yang cocok.
3. Warna
larutan dapat berubah menjadi jernih saat proses penyaringan.
4. Proses
pemisahan dengan cara kristalisasi menghasilkan zat murni berbentuk Kristal.
XIII.
Daftar
Pustaka
Keenan.2006.Kimia Organik.Jakarta : Erlangga.
Oxtoby.2010.Kimia Organik I.Jakarta : Erlangga
Tim Kimia Organik.2020.
Penuntun Praktikum Kimia Organik I.
Jambi: Universitas Jambi
Syamsurizal.,2019,
Analisis Kualitatif Senyawa Organik
(http://syamsurizal.staff.unja.ac.id/2019/03/07/pemurnian-zat-padat-organik93/, Diakses Pada 29
Februari 2020).
Vogel.2007.Ekstraksi
Senyawa Organik .Bandung : ITB.
XIV.
Lampiran
Berikut adalah vidio rangkaian percobaan dan hasil
dari percobaan yang dilakukan .
https://youtu.be/1IFrZW83Su0
https://youtu.be/1IFrZW83Su0
Kristal yang terbentuk dari proses rekristalisasi
Asam benzoat yang telah tercemar
Penjernihan larutan
Didinginkan larutan dengan air es agar terbentuk kristal
Pengeringan dengan oven
assalamualaikum perkenalkan nama saya septia misca dalvanny nim 005 disini saya akan menjawab pertanyaan nomor 1
BalasHapusyang akan terjadijika tidak ada es batu adalah kristal sulit terbentuk karena fungsi es adalah untuk membantu pembentukan kristal pada proses kristalisasi, dan jika tanpaes batuapakah dapat terbentuk kristal pada suhu ruang, dapat terbentuk kristal namun waktunya lama.
Assalamualaikum warahmatullah wabarakatuh
BalasHapusNama saya Valen Dwi Putri,
Nim : A1C118050. Saya akan mencoba menjawab soal nomer 3. Pada pengujian titik leleh, hasil yang diperoleh praktikan tidak sama dengan titik leleh yang seharusnya. Apakah perbedan titik leleh ini menandakan bahwa zat yang diperoleh masih tercemar oleh zat lain? Coba jelaskan. Perbedaan titik leleh didapatkan karna adanya kesalahan pada saat praktikum. Kesalahan pada saat praktikum dapat timbul karna praktikan itu sendiri, alat yang digunakan ataupun bahan yang terkontaminasi oleh zat lain.
Assalamualaikum, perkenalkan saya RAHMADANSAH Nim: A1C118066 ingin membantu menjawab permasalahan nomor 2, hasil nya tetap sama berupa kristal putih yang terbentuk, jenis zat pengotor tidak tidak terlalu berpengaruh dalam kemurnian suatu zat, selagi jumlah zat pengotor bisa dimaklumi, dalam kemurnian suatu zat tersebut dapat dipengaruhi oleh suatu cara / metode yang digunakan untuk mendeteksi kemurnian suatu zat tersebut. Ketika zat pengotor lebih banyak dari zat yang dimurnikan, maka proses pemurnian nya pun cukup lama.
BalasHapus