Jumat, 07 Februari 2020

Jurnal Praktikum Kalibrasi Termometer dan Penentuan Titik Leleh

JURNAL PRAKTIKUM
KIMIA ORGANIK I







DISUSUN OLEH :
M. RIYO AGUNG KURNIA
(NIM : A1C118011)
         
DOSEN PENGAMPU:
Dr. Drs. SYAMSURIZAL, M.Si



PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA
PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2020



I.                   Judul               : Kalibrasi Termometer dan Penentuan Titik Leleh
II.                Hari, Tanggal : Rabu,  12  Februari 2020
III.             Tujuan            : Adapun tujuan dilakukannya praktikum  ini yaitu:
1.      Dapat  mengetahui prinsip dasar untuk menentukan titik leleh senyawa murni
2.      Dapat  mengetahui perbedaan antara senyawa murni dan senyawa tidak murni.
3.      Dapat melakukan kalibrasi termometer sebelum menggunakannya untuk menentukan titik leleh senyawa murni.
4.      Dapat menentukan titik leleh sampel senyawa murni.

IV.             Landasan Teori
            Termometer adalah alat ukur suhu yang sangat dibutuhkan dalam ilmu pengetahuan. Ada beberapa jenis termometer yang ada saat ini diantarnya termometer digital dan termometer analog. Masing-masing termometer tersebut mempunyai fungsi, cara pakai, dan keakuratan yang berbeda-beda. Kemampuan dari setiap termometer terus dikembangkan setiap saat guna mempermudah untuk mendapatkan pengukuran suhu yang tepat( Pydex,2003).
Titik leleh senyawa murni merupakan keadaan dimana antara fasa cair dan fasa padat pada tekanan 1 atm mempunyai suhu yang seimbang. Pelelehan yang terjadi pada suatu zat tidak dapat terjadi begitu saja. Perlu proses untuk zat dapat meleleh. Kemurnian suatu zat berbanding terbalik dengan trayek titik leleh. Jika kemurniannya tinggi maka trayek titik lelehnya semakin sempit ( Tim Kimia Organik I,2020).
Perubahan keadaan dari suatu fasa ke fasa lain seperti perubahan fasa padat ke fasa gas merupakan gambaran mengenai keadaan zat pada suhu tertentu. Tingkat kemurnian dari suatu zat dapat dilihat dari perbedaan suhu saat zat mulai meleleh sampai  zat tersebut meleleh dengan sempurna. Kemurnian zat akan semakin tinggi apabila  kecil selisih suhu saat ia mulai meleleh sampai meleleh sempurna.
(http://syamsurizal.staff.unja.ac.id/2019/02/26/70/)
Kedapat-mampatan suatu zat akan kecil saat terjadi kesamaan antara fasa padat dan fasa cair. Kenaikan tekanan tidak akan merubah volume secara signifikan. Kedapat-mampatan fasa cair dan padat yang relative mirip menyatakan partikel yang terdapat dalam setiap fasa memiliki jarak yang tidak  jauh berbeda(Fessenden,2017).
            Menurut Basset (2013), Kecepatan melelehnya suatu zat dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu :
    1.      Jumlah zat yang digunakan berpengaruh terhadap lamanya proses pelelehan. Semakin banyak jumlah zat yang dilelehkan maka semakin lama waktu yang diperlukan suatu zat untuk meleleh.   
     2.      Ukuran suatu zat akan mempengaruhi proses pelelehan. Semakin besar ukuran zat maka semakin lama zat untuk meleleh.
     3.      Masuknya benda asing atau zat pengotor akan mempengaruhi titik leleh.

V.       Alat dan Bahan
5.1  Alat
Alat yang digunakan dalam percobaan ini yaitu :
1.      Termometer
2.      Gelas kimia
3.      Gabus
4.      Penjepit
5.      Bunsen
6.      Kaki tiga
7.      MPA
8.      Kasa
9.      Gelas ukur
10.  Tabung reaksi
11.  Batang pengaduk
12.  Pipa gelas kapiler

5.2  Bahan
Bahan yang digunakan dalam percobaan  ini yaitu :
1.      Glukosa
2.      Minyak
3.      Maltose
4.      Asam benzoate
5.      Es batu
6.      Aquades
7.      Naftalen
8.      Alpha-naftol

VI.    Prosedur Kerja
6.1  Kalibrasi Termometer


6.2  Penentuan Titik Leleh

6.3  Demonstrasi Titik Leleh dengan MPA


Berikut ini Adalah video yang dapat menjadi referensi untuk melakukan  praktikum diatas.
https://youtu.be/hyCGFFQFevo

Permasalahan :
     1.      Pada video, dilakukan pembakaran pada salah satu ujung pipa kapiler sebelum memasukan kristal KNO3, apa tujuan dilakukannya pembakaran pada ujung pipa tersebut?
     2.      Apakah suhu untuk melelehnya setiap senyawa berbeda-beda? Jika iya, apa yang mempengaruhi perbedaan suhu di tiap lelehan senyawa?
     3.      Apakah  ada cara sederhana untuk menentukan lelehan senyawa tanpa menggunakan Mealting Point Apparatus?

4 komentar:

  1. assalamualaikum perkenalkan nama saya septia misca (A1C118005)saya akan manjawab pertanyaan nomor 2:
    ya untuk melelehnya setiapsenyawa berbeda beda hal ini tergantung pada kekuatan ikatan senyawa tersebut semakin kuat ikatannya maka semakin tinggi suhu yang dibutuhkan untukmemutuskan ikatan tersebut , selain itu juga dipengaruhi dengan adanya zat pengotor ikatan yang terputus akan lebih banyak. terimakasih

    BalasHapus
  2. Assalamualaikum perkenalkan saya RAHMADANSAH Nim A1C118066, ingin membantu menjawab permasalahan nomor 3, tidak ada dikarenakan MAP (mealting point apparatus) adalah alat yang digunakan untuk mengukur titik leleh suatu senyawa, ketika ada dipakai cara sederhana dalam penentuan lelehan suatu senyawa, maka ke akuratan hasil titik leleh tidak sesuai dengan pengukuran sebenarnya. Mealting point apparatus juga membantu dalam pengujian kemurnian suatu senyawa, ketika kita menggunakan cara sederhana maka kemurnian suatu senyawa juga sulit kita uji. Rentangan titik leleh yang murni adalah sebesar 3°C, contoh suatu senyawa X memiliki titik leleh 126-131°C, maka senyawa X tersebut belum murni dikarenakan rentang titik leleh nya melebihi dari 3°C maka untuk memurnikan nya dilakukanlah teknik rekristalisasi.

    BalasHapus
  3. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  4. Assalamualaikum saya Sari Bulan A1C118065 saya akan membantu menjawab nomor 1, tujuannya adalah agar pipa kapiler yang digunakan tersebut buntu sehingga saat KNO3 mulai meleleh tidak keluar lelehannya pada kapiler oleh karena itu dapat memudahkan praktikan mengukur titik leleh dari KNO3 tersebut.

    BalasHapus

Kromatografi Lapis Tipis dan Kolom

JURNAL PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK I DISUSUN OLEH : M. RIYO AG...

Jurnal Praktikum 1